Hai, bestie! Pernah mikir nggak, kalo banyaknya hal kecil yang kita lakuin di rumah ternyata impactnya besar banget buat lingkungan? Gaya hidup berkelanjutan ini bisa dimulai dari buang sampah sembarangan, pakai listrik terus-terusan, sampai belanja pakai plastik mulu. Tapi tenang, bukan berarti kita harus jadi aktivis lingkungan hardcore yang tinggal di hutan atau hidup tanpa listrik. Yang penting, mulai dulu dari rumah—dengan cara yang simpel banget.
Artikel ini akan bantu kamu memulai gaya hidup eco-friendly tanpa harus ribet-ribet, bahkan bisa kamu lakuin sendiri di rumah. Ada juga pembahasan tentang zero waste, urban farming dan hemat energi. So, let’s go save the planet, one small step at a time!
Contents
Oke bestie, kita semua udah tahu bumi makin panas, es kutub mencair dan cuaca makin aneh. Tapi pernah kepikiran nggak, sebagian penyebabnya tuh ya dari aktivitas kita sendiri? Dari hal-hal sepele kayak buang plastik sembarangan, nyalain AC terus, sampai jajan makanan yang packaging-nya kebanyakan. Sounds familiar?
Tenang, kamu gak harus jadi aktivis lingkungan ekstrem buat bantu bumi. Mulai dari hal kecil, tapi bisa bikin kita lebih konsisten. Nih, kita bahas 10 cara gampang dan masuk akal buat mulai hidup lebih ramah lingkungan dari rumah. Siap-siap jadi #GreenWarrior versi kamu sendiri!
Plastik sekali pakai tuh kayak mantan nyebelin—dateng sebentar, ninggalin masalah lama. Pasti kita sering banget beli ngopi pake sedotan plastid, beli jajan bungkus dikresek dan delivery makanan yang bikin plastik di rumah numpuk. Padahal, plastik itu butuh waktu ratusan tahun buat terurai. Kebayang kan kalau semua orang cuek?
Gimana cara nguranginnya?
Ini bukan soal sempurna, tapi soal niat buat mengurangi. Dan percayalah, ini langkah gaya hidup berkelanjutan yang impactful banget buat bumi.
Gaya hidup berkelanjutan ini cuma kebiasaan kecil, tapi punya dampak besar. Setiap kali kamu beli air kemasan, kamu ikut nambahin plastik ke bumi. Sekali dua kali mungkin nggak kerasa, tapi bayangin kalau satu kampus ngelakuin itu tiap hari?
Pernah denger istilah zero waste? Buat kamu yang baru mulai kenal, zero waste di rumah adalah gaya hidup yang tujuannya meminimalisir (bahkan menghilangkan) sampah yang kita hasilkan—alias hidup dengan lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Tapi tenang, zero waste itu bukan berarti kamu harus jadi orang super ekstrem yang nyimpen sampah 1 tahun di toples kecil, kok.
Zero waste bukan berarti gak ada sampah sama sekali di rumah. Kita bukan robot. Tapi, zero waste adalah mindset buat mengurangi sampah semaksimal mungkin, dengan 5 prinsip: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle dan Rot (tolak, kurangi, pakai ulang, daur ulang dan komposkan).
Kita bisa banget mulai dari rumah, pelan-pelan dan tetap sesuai gaya hidup Gen Z yang fleksibel, digital dan gak ribet. Yuk, intip gimana caranya!
Langkah paling gampang dan instan: stop pakai barang sekali pakai. Mulai dari:
Selain lebih ramah lingkungan, barang-barang ini juga bisa kamu pilih yang estetik dan cocok buat feed IG. Multiguna, bukan?
Dapur adalah tempat yang paling rawan nyumbang sampah—baik organik maupun plastik. Tapi dengan gaya zero waste, kamu bisa bikin dapurmu lebih hemat dan sehat:
Plus, coba belanja di warung atau pasar yang bisa bawa wadah sendiri, jadi gak nambahin plastik kresek tiap beli tempe atau cabe.
Yes, lemari kamu juga bisa zero waste! Triknya:
Fast fashion itu salah satu penyumbang limbah terbesar. Menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan pilih baju dengan bijak, kamu udah bantu bumi nafas lebih lega.
Salah satu gaya hidup berkelanjutan yang bisa kamu lakukan sekarang juga yaitu jangan buang semua sampah jadi satu. Yuk belajar pisahin sampah:
Kamu juga bisa cari tahu apakah di kotamu ada bank sampah atau komunitas daur ulang. Banyak juga yang bisa dijual, lho!
Zero waste bukan soal jadi sempurna, tapi soal mindset. Coba deh mikir dua kali sebelum beli dan buang barang:
Dengan pola pikir kayak gini, kamu jadi lebih bijak dan nggak konsumtif. Bonusnya? Dompet juga ikut happy.
Jadi, zero waste itu bukan tren lewat doang—tapi cara hidup yang lebih keren dan peduli. Pokoknya, hidup zero waste tuh kayak main Tetris—kita belajar ngatur barang biar gak mubazir dan tetap fungsional. Asik, kan?
Siapa bilang berkebun cuma buat orang tua atau yang tinggal di desa? Hidup di tengah kota itu kadang bikin hectic, urban farming bisa jadi cara healing yang asik sekaligus bantu jaga lingkungan juga!
Urban farming atau pertanian kota, adalah cara berkebun yang bisa kamu lakukan di ruang terbatas. Gak perlu lahan luas atau tinggal di desa, kamu cukup punya sedikit ruang—di balkon, rooftop, jendela dapur, bahkan sudut kos pun bisa!
Lah, di apartemen bisa nanem sayur? Bisa dong! Urban farming itu solusi buat kita yang tinggal di kota tapi pengen hijau-hijauan. Gak perlu lahan luas, cukup pakai pot kecil atau bahkan botol bekas.
Manfaatnya?
Nah, sebagai Gen Z yang melek teknologi, punya kreativitas tinggi dan peduli bumi, urban farming itu pas banget jadi hobi sekaligus gaya hidup baru. Yuk, kita ulik gimana kamu bisa mulai urban farming dari sekarang!
Gak usah langsung nanam selada hidroponik, bro. Mulai dari yang simple dulu:
Kamu gak perlu beli pot mahal. Pakai aja kaleng bekas, botol plastik atau toples kaca. Daur ulang sekalian, kan makin eco-friendly?
Tanaman butuh cahaya, jadi taruh di dekat jendela, balkon atau rooftop. Kalau ruangmu gelap banget, kamu bisa beli grow light murah buat bantu pertumbuhannya.
Banyak banget tutorial urban farming di TikTok, YouTube dan Instagram. Bahkan ada aplikasi yang bisa ngingetin kamu kapan nyiram, pupuk dan panen. Teknologi dan tanaman? Duo ideal Gen Z!
Cobain deh, tanam satu dulu aja. Siapa tahu, dari satu pot kecil itu, kamu jadi jatuh cinta sama gaya hidup berkelanjutan yang lebih slow, sadar dan peduli lingkungan.
Jujur deh, siapa yang sering lupa matiin lampu kamar? Atau nyolokin charger semalaman walau HP udah 100%? Nah, kebiasaan kayak gitu tuh bikin boros energi dan nambah beban bumi.
Tips hemat energi (dan hemat tagihan PLN):
Kalau kamu punya budget lebih, bisa invest di panel surya mini buat rumah. Makin hemat dan ramah lingkungan. Goals banget, kan?
Daur ulang tuh udah bukan hal “jadul” atau “emak-emak banget”. Sekarang, justru makin banyak anak muda yang ngulik cara kreatif buat reuse barang bekas. Gaya hidup berkelanjutan ini sekarang banyak dilakukan anak muda buat ngurangin sampah-sampah yang ada di rumah, barang-barang bekas yang biasanya dibuang sekarang bisa kamu pake buat hal lain, loh.
Inspirasi DIY buat rumah:
Selain ngurangin sampah, DIY juga bisa jadi konten TikTok atau Instagram. Siapa tahu jadi ide bisnis? Yuk, ubah sampah jadi berkah!
Gaya hidup minimalis itu keren banget loh. Tapi, seringkali kita kebablasan beli karena pengaruh promo, tren TikTok atau takut ketinggalan (FOMO). Padahal, barang-barang itu seringnya cuma numpuk di rumah.
Tips hidup ramah lingkungan lawan FOMO konsumtif:
Hidup simpel itu bukan berarti boring, tapi berarti kamu punya kendali atas pilihanmu.
Tahu nggak sih, industri peternakan itu salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia? Jadi salah satu cara gaya hidup berkelanjutan bisa dengan ngurangin konsumsi daging, kita bisa bantu mengurangi jejak karbon.
Gak perlu jadi vegetarian langsung kok. Mulai aja pelan-pelan:
Bonusnya? Tubuh jadi terasa lebih enteng, pencernaan makin lancar dan kulit pun bisa tampil lebih glowing berkat asupan sayur yang meningkat.
Sekarang udah banyak banget produk eco-friendly yang bisa kamu pakai di rumah. Mulai dari sabun cuci, pembersih lantai, sampai skincare—semuanya bisa dipilih yang ramah lingkungan.
Hal yang perlu kamu perhatikan:
Contoh brand lokal yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan ada Klei & Clay, The Bath Box, The Bulkstore & Co, dll. Dukung produk lokal yang punya nilai keberlanjutan!
Kadang, bagian tersulit dari hidup ramah lingkungan tuh bukan soal aksinya, tapi ngajakin orang rumah buat ikut. Apalagi kalau mereka udah kebiasaan lama yang susah diubah.
Tapi bukan berarti nggak bisa!
Ingat, perubahan dimulai dari lingkungan terdekat. Kalau satu keluarga aja udah berubah, itu udah pencapaian besar!
Yang paling penting konsistensi. Jangan cuma hidup ramah lingkungan karena lagi tren atau viral. Jadikan gaya hidup berkelanjutan ini bagian dari identitas kamu.
Caranya:
Dan yang paling penting, jangan ngerasa bersalah kalau belum sempurna. Kita semua masih belajar. Ada niatnya dan kita sedang berusaha sebaik mungkin.
Yuk, bareng-bareng ubah cara kita hidup. Hidup ramah lingkungan itu bukan tentang ngikutin tren, tapi soal peduli dan sadar kalau semua yang kita lakuin ada dampaknya buat bumi.
Kamu nggak sendirian. Banyak Gen Z lain yang juga mulai sadar dan bergerak buat mengubah gaya hidup berkelanjutan menjadi kebiasaan. Jadi bagian dari gerakan ini yuk biar bumi kita bisa terus jadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat.
Karena sejatinya, bumi gak butuh diselamatin sama superhero. Tapi sama kita manusia biasa yang mau berubah sedikit demi sedikit.
Frequently Asked Questions
Apa itu gaya hidup ramah lingkungan?
Gaya hidup yang bertujuan mengurangi dampak negatif terhadap bumi, seperti menghemat energi, mengurangi sampah dan memilih produk berkelanjutan.
Harus mulai dari mana?
Mulailah dari kebiasaan kecil seperti bawa tumbler, belanja tanpa kantong plastik atau hemat listrik di rumah.
Apakah zero waste itu harus tanpa sampah sama sekali?
Bukan, zero waste berarti meminimalisir sampah di rumah biar lebih sedikit dan gak berdampak pada lingkungan.
Urban farming butuh lahan luas?
Nggak, kamu bisa mulai dari botol bekas buat pot kecil yang bisa ditaruh di balkon rumah.
Gimana biar konsisten?
Jadikan kebiasaan kecil sebagai rutinitas, lalu tingkatkan pelan-pelan.